Selamat Datang di Blog Informasi KOMINFO TUBA CENTRE MTQ 42 LAMPUNG --Melalui MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2014, Kita Wujudkan Masyarakat Yang Gemar Membaca, Memahami dan Mengamalkan Isi Kandungan Al-Qur’an--

Selasa, 15 April 2014

PROFIL TULANG BAWANG


Selayang Pandang Tulang Bawang

SEJARAH SINGKAT 


Masa Pra Kemerdekaan RI Pertengahan

a. Zaman Pemerintaha Belanda
Peta sejarah kebudayaan dan perdagangan di Nusantara menggambarkan Tulang Bawang merupakan salah satu kerajaan tertua diindonesia, disamping kerajan melayu, Sriwijaya, Kutai, Tarumanegara. Pada pertengahan Abad Ke-4 seorang pejiarah Agama Budha yang bernama Fa-Hien, pernah singah dikerajaan yang makmur dan berjaya, To-Lang P’o-Hwang (Tulang Bawang) di pedalaman Chrqse (Pulau Emas Sumatra).
Seiring dengan makin berkembangnya kerajaan Che-Li-P’o Chie (Sriwijaya), nama dan kebesaran Tulang Bawang sedikit demi sedikit semakin pudar. Akhirnya sulit sekali mendapatkan catatan sejarah mengenai perkembangan Kerajaan ini.
Perkembangan politik Pemerintahan Belanda yang terus berubah, membawa dampak dengan ditetapkannya Lampung berada dibawah pengawasan langsung Gubernur Jendral Herman William Deandles mulai tanggal 22 November 1908. Hal ini berimbas pada penataan sistem pemerintahan adat yang merupakan salah satu upaya Belanda untuk mendapatkam simpati masyarakat. Pemerintahan Adat mulai di tata sedemikian rupa, sehingga terbentuk Pemerintah Marga yang dipimpin oleh Kepala Marga (Kebudayaan). Wilayah Tulang Bawang sendiri dibagi dalam 3 kebudayaan, yaitu Buay Bulan, Buay Tegamoan dan Buay Umpu (Tahun 1914, menyusun dibentuk Buay Aji).
Sistem Pemerintah Marga tidak berjalan lama, dan pada tahun 1864 sesuai dengan Keputusan Kesiden Lampung No. 362/12/ tanggal 31 Mei 1864, dibentuk sistem Pemerintahan Pesirah. Sejak itu pembangunan berbagai fasilitas untuk kepentingan kolonial Belanda mulai dilakukan termaksuk Kabupaten Tulang Bawang.

b. Zaman Jepang

Pada Zaman pendudukan Jepang, tidak banyak perubahan yang terjadi daerah yanga dijuluki “Sai Bumi Nengah Nyappur” ini. Dan akhirnya sesudah Proklamasi Kemerdekaan RI, saat Lampung ditetapkan sebagai daerah Keperesidenan dalam Wilayah Provinsi SumateraSelatan, Tulang Bawang dijadikan Wilayah Kewedanan.

Masa Kemerdekaan RI

Sejalan dengan perkembangan RI, maka setelah Lampung memisahkan diri dari Provinsi Sumatera Selatan, dengan membentuk Provinsi Lampung, maka status Menggala juga ditetapkan Kecamatan dibawah naungan Kabupaten Lampung Utara. Proses berdirinya Tulang Bawang tidak begitu saja terjadi. Diawali dari rencana sesepuh dan tokoh masyarakat bersama Pemerintah yang sejak tahun 1972 merencanakan mengembangkan Provinsi Lampung menjadi 10 Kabupaten / Kota, maka pada tahun 1981, Pemerintahan Provinsi membentuk 8 Lembaga Pembantu Bupati, yang salah satunya adalah Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 821.26/502 tanggal 8 Juni 1981 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Pembantu Bupati Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung Utara Wilayah Provinsi Lampung.

Dalam kurun waktu dari tahun 1981 samapi dengan 1997, telah terjadi pergantian Pejabat Pembantu Bupati selama beberapa masa bhakti, yang dijabat oleh :
1. Drs. Hi. M. Yusup Nur (masa bhakti 1981 s.d 1985)
2. Kardinal, BA (masa bhakti 1985 s.d 1989)
3. Drs. Hi. Somali Saleh (masa bhakti 1989 s.d 1993)
4. Drs. Rukhyat Kusumayudha (masa bhakti 1993 s.d 1994)
5. Drs. Tamanuri (masa bhakti 1994 s.d 1996)
6. Hi. Santori Hasan, SH (masa bhakti 1996 s.d 1997)

Pada tahun 1997, dibentuklah Sekretariat Persiapan Kabupaten Tulang Bawang, dengan Sekretaris merangkap Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Menggala Hi. Santori Hasan, SH. Selanjutnya untuk memuluskan pembentukan Kabupaten ditunjukan Hi. Santori Hasan, SH sebagai Plt. (Pelaksana Tugas) Bupati Tulang Bawang sejak tanggal 20 Maret sampai dengan 2 Desember 1997 melalui Surat Keputusan Gubernur No. 821.2 II/09/ 97 tanggal 14 Januari 1997 tentang Penunjukan Plt. Bupati Kabupaten Tingkat II Persiapan Tulang Bawang.

Melalui serangkaian proses yang cukup melelahkan, akhirnya Kabupaten Tulang Bawang lahir, dan diresmikan keberadaannya oleh Menteridalam Negeri pada tanggal 20 Maret 1997, sebagai tindak lanjut ditetapkan UU No. 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan Daerah Tk. II Tulang Bawang dan daerah Tk. II Tanggamus. Dimana untuk selanjutnya pada tanggal 24 November 1997 terpilih Hi. Santori Hasan, SH sebagai Bupati Tulang Bawang, untuk periode 1997-2002.

Pada Periode selanjutnya, melalui proses Bupati Tulang Bawang pada tanggal 12 Nopember 2002 terpilih Drs, Abdurrahman Sarbini, SH.MH, dan AA Syofandi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tulang Bawang untuk Periode 2002-2007. Kemudian pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung oleh masyarakat yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2007, Drs. Abdurrahman Sarbini, SH., MH kembali terpilih menjadi sebagai Bupati Tulang Bawang periode 2007-1012 dan didampingi oleh Drs. Agus Mardi Hartono, MM.

Sementara sekarang ini jabatan Bupati dan Wakil Bupati Tulang Bawang masa bhakti 2012-2017, diemban oleh Ir. Hanan A Rozak MS – Heri Wardoyo, SH, yang dilantik pada tanggal 17 Desember 2012.

WILAYAH KABUPATEN TULANG BAWANG

Kabupaten Tulang Bawang memiliki luas wilayah 346.632 Ha atau sekitar 10 % dari luas wilayah Provinsi Lampung, dengan jumlah penduduk 410.725 jiwa. Wilayah Tulang Bawang merupakan daerah agraris, yang ditunjukkan dengan mata pencarian pokok penduduknya di sektor pertanian.

Kabupaten Tulang Bawang memiliki 15 Kecamatan dan 147 Kampung dan 4 Kelurahan.

a. Letak Geografi
Secara Geografis Kabupaten Tulang Bawang adalah salah satu dari 15 Kabupaten / Kota di Wilayah Propinsi Lampung yang berbatasan dengan:
a. Sebelah Utara dengan Kabupaten Mesuji
b. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Lampung Tengah
c. Sebelah Timur dengan Laut Jawa
d. Sebelah Barat dengan Kabupaten Tulang Bawang Barat

b. Topografi
Daerah Kabupaten Tulang Bawang dapat dibagi dalam 4 (empat) unit topografi :
a. Daerah Dataran (dimanfaatkan untuk pertanian dan cadangan pengembangan Transmigrasi)
b. Daerah Rawa (Pemanfaattannya untuk perawatan pasang Surut)
c. Daerah River Basin (digunakan untuk pengembangan tambak udang)
d. Daerah Alluvial (pantai sebelah timur yang merupakan bagian hilir (Down Steem) dari sungai-sungai besar yaitu Tulang Bawang dan Mesuji, untuk Pelabuhan).

c. Klimatologi
Daerah Kabupaten Tulang Bawang beriklim Tropis, dengan Musim Hujan dan Musim Kemarau berganti sepanjang tahun . Temparatur rata-rata 31⁰ C. Curah hujan rata-rata 2.000-2500 mm/tahun.

d. Geologi
Daerah Kabupaten Tulang Bawang pada bagian utara terdapat lapisan vulkanis dan cerah (firaves errution) yang mengalami pelipatan dizaman peistosin tuan yang menghasilkan lapisan minyak bumi didalam 4 seri lapisan Palembang (Palembang Bed). Data tentang endapan mineral di kabupaten tulang Bawang belum banyak ditemukan, sehingga potensi endapan bahan tambang belum banyak diketahui. Dari literatur dan peta geologi dapat diinventarisir adanya bahan-bahan tambang (endapat mineral) diantaranya Minyak Bumi, Batu Bara Muda, Pasir Kuarsa.

e. Hidrologi
Daerah Kabupaten Tulang Bawang memiliki potensi yang tinggi untuk perkembangan sektor pertanian sebab sebagian besar sungai-sungai yang mengalir dari barat ke timur berpotensi untuk pengembangana irigasi, sungai-sungai yang di maksud antara lain Way Tulang Bawang. ***

INFORMASI TERKAIT :
PEMERINTAHAN TULANG BAWANG
PEMBANGUNAN TULANG BAWANG
PELAYANAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MAKNA LAMBANG TULANG BAWANG
SELINTAS 15 KECAMATAN TULANG BAWANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar